PURWOREJO., ( SENIN 6/1 ) Bendung Kedung Gupit Wetan yang letaknya di Pedukuhan Kedung Sempol dan Pedukuhan Polowangi Area Tegal Si Tuk tetsebut telah ambrol,akibat nya tidak bisa mengaliri sawah seluas 1129 Ha mencakup Wilayah Kecamatan Pituruh dan Kemiri terjadi gagal untuk tanam padi. Menurut keterangan Kemantren 11 yakni Sudiharjo ambrolnyan Bendungan tersebut sepanjang 27 meter dari panjang 94 meter Bendungan itu.
Penyebab dari Ambrolnya Bendungan Kedung Gupit Wetan diduga adanya Galian atau Penambang Pasir Liar dibawah Bendungan Kedung Gupit Wetan tersebut yang berjarak 100 meter. dan kondisi Sungai sangat dangkal. Camat Pituruh yakni Yudhi Agung Priyatno membenarkan adanya Penambang Pasir liar, dikatakan oleh Camat Pituruh ,bahwa ada kerusakan ekosistem Sungai dan lingkungan hidup.
Dengan ambrolnya Bendungan Kalikotes sepanjang 94 meter menyebabkan air Sungai tidak bisa naik kesaluran irigasi sehingga lahan pertanian seluas 1.129 hektar yang meliputi 22 desa dan dua Kecamatan, Pituruh dan Kemiri gagal tanam, padahal bulan Desember ini musim hujan dan tanam.
Bendungan Kedung Gupit Wetan penyuplai air bagi 1.129 hetar sawah ,dan sekarang kering dan irigasi mati tidak ada pasokan air. Dampak dari hal tersebut para petani mengalimi paceklik dan ditafsir mengalami kerugian mencapai milyardan rupiah.tegas Camat Pituruh dan dibenarkan oleh Kemantren 11 Sudiharjo.
Penyebab dari Ambrolnya Bendungan Kedung Gupit Wetan diduga adanya Galian atau Penambang Pasir Liar dibawah Bendungan Kedung Gupit Wetan tersebut yang berjarak 100 meter. dan kondisi Sungai sangat dangkal. Camat Pituruh yakni Yudhi Agung Priyatno membenarkan adanya Penambang Pasir liar, dikatakan oleh Camat Pituruh ,bahwa ada kerusakan ekosistem Sungai dan lingkungan hidup.
Dengan ambrolnya Bendungan Kalikotes sepanjang 94 meter menyebabkan air Sungai tidak bisa naik kesaluran irigasi sehingga lahan pertanian seluas 1.129 hektar yang meliputi 22 desa dan dua Kecamatan, Pituruh dan Kemiri gagal tanam, padahal bulan Desember ini musim hujan dan tanam.
Bendungan Kedung Gupit Wetan penyuplai air bagi 1.129 hetar sawah ,dan sekarang kering dan irigasi mati tidak ada pasokan air. Dampak dari hal tersebut para petani mengalimi paceklik dan ditafsir mengalami kerugian mencapai milyardan rupiah.tegas Camat Pituruh dan dibenarkan oleh Kemantren 11 Sudiharjo.