Image16
Image15
Image14
Image13
Image12
Image11
Image10
Image9
Image6
Image3
Image7
Image4
Image5
Image1
Image8
Image2

Anggota Komisi X DPR RI Bramantyo Angkat Bicara



JAKARTA - Dunia pendidikan kembali dikejutkan dengan beredarnya video aksi pemukulan 3 orang siswa laki-laki kepada temannya seorang siswi di SMP Swasta di Kecamatan  Butuh, Purworejo Jawa Tengah. Aksi brutal yang menjadi viral terjadi pada hari Rabu, 12 Februari 2020 sangat disayangkan dan disesalkan. Jika merujuk pada berita-berita sebelumnya, isu kekerasan-kekerasan di Sekolah bukanlah yang pertama terjadi di dunia pendidikan kita. Kekerasan di lingkungan sekolah sudah beberapa kali terjadi. Tindakan kekerasan sesama siswa, kekerasan siswa kepada guru, kekerasan guru kepada murid, orang tua kepada guru masih mewarnai dunia pendidikan Indonesia akhir-akhir ini. Tentunya ini menjadi big questions (pertanyaan besar), kenapa dunia pendidikan kita kok menjadi brutal seperti ini? Apa kabar Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dan implementasi Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, yang telah  dicanangkan bapak Presiden RI?


 Menyesalkan dan menyayangkan terjadinya kasus pengeroyokan sesama siswa, apalagi ini pelakunya beramai-ramai siswa laki-laki ke siswa perempuan temannya sendiri, dan terlebih lagi terjadi di lingkungan sekolah. Seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa-siswi untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri

 Dikarenakan kasus kekerasan di lingkungan sekolah ini sudah seringkali terjadi, Bramantyo meminta kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI supaya memberikan perhatian serius isu kekerasan di lingkungan sekolah. Jangan sampai angka kejadiannya terus meningkat, terulang lagi dan lagi di masa-masa mendatang. Bersamaan dengan fokus pembangunan sarana prasarana pendidikan, pembenahan perekrutan dan peningkatan kompetensi guru, sudah sepatutnya Kemendikbud mulai memperhatikan serius isu kekerasan di lingkungan sekolah 


Masukan buat sekolah dan Kemendikbud RI, perlu dipasang alat perekam (CCTV) di lingkungan sekolah, baik di dalam kelas maupun di area lingkungan sekolah lainnya. Diharapkan dengan adanya CCTV ini, bisa menjadi upaya preventif, mencegah maksud-maksud jahat karena takut terekam tindakannya. Selain itu, pihak sekolah bisa mengetahui dan memantau sekiranya ada hal-hal yang mencurigakan di area sekolahnya.

 Sebagai tindaklanjut Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pemerintah dan Kementerian terkait harus betul-betul serius menjadikan karakter yang baik sebagai tujuan utama sekolah, tujuan utama tenaga pendidik, tujuan bersama stakeholder pendidikan. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang telah dicanangkan Presiden Jokowi harus benar-benar digalakkan, salah satunya di sekolah. Jangan sampai hanya menjadi jargon semata.

 Mengajak kepada para orang tua, pihak sekolah, para pendidik, pemerintah, untuk lebih peduli terhadap kondisi peserta didik. Suksesnya pendidikan, bukan hanya mencetak anak-anak yang pandai secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang baik, tidak beringas dan memiliki rasa saling menyayangi yang tinggi sesama manusia dan lingkungan sekitarnya
Previous Post Next Post