Makam RM Hasan Ronggo Suro Dimejo Atau Ky Brengkel
PURWOREJO - Pada masa Sultan Agung Anyokrokusumo bertahta di Kerajaan Mataram,telah membagi wilayah kerajaan menjdi beberapa daerah dan masing - masing daerah punya nama sendiri - sendiri . Khusus untuk Wilayah Bagelen dan Banyumas disebut Negara Gung atau Tanah Manca Negara Kilen yakni sebuah wilayah yang tanahnya jadi bengkok ( Siti Lenggah ) para Pangeran Kraton Mataram. Sultan Agung Anyokrokusumo yang lahir di Kota gede Kesultanan Mataram pada tahun 1593 , dan jumeneng menjadi Raja dan memerintah pada ( 1613 - 1645 ) dan wafat diKartasuro ( Pleret Bantul )
Untuk mengatur serta mengawasi luas serta hsil siti lenggah dari para Pangeran , Sultan Agung telah mengangkat seorang Tumenggung dan Tumenggung tersebut punya tugas utama menghipun hasil siti lenggah untuk kemudian diserahkan kepada Pangeran yang berhak. Seorang yang dipercaya oleh Sultan Agung Anyokrokusumo untuk mengawasi Wilayah Bumi Bagelen yakni KRT Gagak Pernolo 1 putra Kiai Wayah dari Desa Bnayuasin Luano. Karena tugasnya mengatur serta menghimpun hasil siti lenggah maka KRT Gagak Pernolo kemudian disebut sebagai Tumenggung Gunung.
Setelah menjabat Tumenggung Gagak Pernolo 1 bertempat di Tanggung yang kini bernama ( Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo ) . Karena letak Katumenggungan di Tanggung hingga pusat kota masa itu ada ditanggung yang terletak disebelah timur Sungai Bogowonto ( Catatan yang mengganti nama Sungai Ciwatukuro menjadi Bogowonto Adalah Sultan Agung ) dan pada kota berada di Tanggung sebelah timur Sungai Bogowonto sehingga padusunan yang berada disebelah barat Sungai Bogowonto disebut Desa Brangkilen yang berasal dari Sebrang Kilen dan akhirnya disebut bernama Brengkelan nama yang sudah final. Jadi sangat sangat kliru jika ada penulis menyebut nama Brengkelan dengan kata Mrengkel atau ngeyel. Nama Brengkelan sempat menjadi Kabupaten dan akhirnya pada tanggal 27 Febuary 1831 diganti dengan nama Purworejo.
Dalam sejarah ,saat Sultan Amngkurat 1 memerintah pada tahun 1646 - 1677 dan perjalanannya terjadi pemberontakan Trunojoyo,akibat pemberontakan tersebut Sultan Amangkurat 1 dapat dikalahkan ,hingga pada malam Ahad tanggal 28 Juni 1677 ,Sultan Amangkurat 1 berikut punggowo dan keluarganya menyingkir dari Kraton pleret menuju Imogiri. Pada hari ke tiga melanjutkan pelarian ke Bumi Bagelen . Tetapi saat itu masih dikejar oleh anak buah Trunojoyo yang dipimpin oleh Busungmerung ,Marewa ,Dandang wacana serta Ngabei Wansapana. Sultan Amngkurat 1 dilindungi oleh masyarakat Bagelen yang dipimpin oleh Kiai Baedowi ,bahkan saat itu masyarakat Bagelen berhasil memukul mundur anak buah Trunojoyo.Atas jasa masyarakat Bagelen Keluarga Sultan Amangkurat 1 pada tahun 1679 memberi kenang - kenangan dengan membangun sebuah Masjd di Bagelen, Masjd tersebut hingga sekarng disebut Masjid Santren.
Konon, rombongan Sultan Amangkurat 1 terus menyingkir ke Barat. Sesudah melakukan perjalanan 12 hari sampai ke Aji Barang . Tetapi Sultan sudah mulai sakit karena kesehatanaya , Sultan hanya bisa menugaskan putranya yakni RM Drajat atau Pangeran Puger agar kembali ke Timur ,sedang ayahndanya melanjutkan ke Utara hingga sampai di Tegal Arum . Tiba di Tegak Arum ,Sultan Amangkurat 1 wafat ,hingga Sultan Amangkurat 1 akhirnya sering disebut Sunan Tegal Arum . Sultan saat itu tahu kalau keberhasilan Trunojoyo menyingkirkandirinya karena putranya Sultan yang bernama RM Rahmat. Terbukti sesudah Sulatan Amangkurat 1 tersingkir ,RM Rahmat menangkap Trunojoyo dan menbunuhnya ,setelah itu RM Rahmat yang mengangkat dirinya sendiri menjadi Sultan di Mataram 11 dengan gelar Sultan Amangkurat 11 . Tetapi Sultan Amangkurat 11 meninggal di ganti anaknya yang bernama RM Sutikno . Sesudah menjadi Sultan menggunakan gelar Sultan Amangkurat III
Sementara itu, RM Drajat atau Pangeran Puger atas perintah ayahnya segera kembali ke timur , tetapi Pangeran Puger tidak berani kewilayah sebelah timur Sungai Bogowonto. Pangeran Puger berusaha menghimpun kekuatan yang dipusatkan di Njener yang dulunya namanya Purwakanda . Pangeran Puger mendapat dukungan dari Tumenggung Permada bahkan di Desa Njenar atau Purwakanda pada tanggal 19 Juli 1677 b Pangeran Puger atau RM Drajat di nobatkan sebagai Raja Mataram dengan gelar Susuhunan Hing Ngalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama . Karena Desa Jenar di Pandang sebagai desa yang jadi awal perjuanganya oleh Pangeran Puger desa tersebut dinamakan Desa Purwakanda. Berita Penobatan Pangeran Puger tercium oleh kraton Mataram ,untuk menghilangkan jejak , Pangeran Puger segera pergi ke utara menuju Dusun Brang Kilen ( Brengkelan ) Pangeran Puger ke Brengkelan bersama dua putrinya dan satu cucu putri yakni R Ay Pengalasan dan yang satu namanya R Ay Hanum,cucu Putri anaknya dari RM Sutikno atau Amangkurat 3,sedangkan Putra Pangeran Pugeryang laki - laki yakni RM Suryoputro ,saat terjadi pemberontakan Trunojoyo kebetulan sedang memperdalam ilmu agama di Pesantren Ngampel Surabaya.
Karena kekhawatiran diburu prajurit Mataram , Pangeran Puger tidak dapat terlalu lama di Desa Sebrang Kilen. Guna menghilangkan jejak ,maka Pusaka Kraton Plered yang berupa tombak dan keris diserahkan ke Mantunya RM Hasan suami dari R Ay Hanum ,dan RM Hasan diberi gelar oleh Mertuanya yakni Pangeran Puger atau RM Drajat dengan sebutan Ky Sebrang kilen,atau Ky Brang kilen dan sekarang dengan nama Ky Brengkel, dan R Ay Hanum berganti nama Siti Fatimah. Sementara itu RM Hasan menetap di Desa Brang kilen atau Brengkelan dengan nama Ky Brangkilen atau Ky Brengkel . Simbah Kh Damanhuri dengan ilmu kemarifatanya dengan nama Raden Ronggo Suro Dimejo. RM Hasan atau Ky Brengkel meninggal makamnya di Brengkelan sedangkan Istrinya dimakamkan Pleret Kartosuro ( Atas DS )
PURWOREJO - Pada masa Sultan Agung Anyokrokusumo bertahta di Kerajaan Mataram,telah membagi wilayah kerajaan menjdi beberapa daerah dan masing - masing daerah punya nama sendiri - sendiri . Khusus untuk Wilayah Bagelen dan Banyumas disebut Negara Gung atau Tanah Manca Negara Kilen yakni sebuah wilayah yang tanahnya jadi bengkok ( Siti Lenggah ) para Pangeran Kraton Mataram. Sultan Agung Anyokrokusumo yang lahir di Kota gede Kesultanan Mataram pada tahun 1593 , dan jumeneng menjadi Raja dan memerintah pada ( 1613 - 1645 ) dan wafat diKartasuro ( Pleret Bantul )
Untuk mengatur serta mengawasi luas serta hsil siti lenggah dari para Pangeran , Sultan Agung telah mengangkat seorang Tumenggung dan Tumenggung tersebut punya tugas utama menghipun hasil siti lenggah untuk kemudian diserahkan kepada Pangeran yang berhak. Seorang yang dipercaya oleh Sultan Agung Anyokrokusumo untuk mengawasi Wilayah Bumi Bagelen yakni KRT Gagak Pernolo 1 putra Kiai Wayah dari Desa Bnayuasin Luano. Karena tugasnya mengatur serta menghimpun hasil siti lenggah maka KRT Gagak Pernolo kemudian disebut sebagai Tumenggung Gunung.
Setelah menjabat Tumenggung Gagak Pernolo 1 bertempat di Tanggung yang kini bernama ( Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo ) . Karena letak Katumenggungan di Tanggung hingga pusat kota masa itu ada ditanggung yang terletak disebelah timur Sungai Bogowonto ( Catatan yang mengganti nama Sungai Ciwatukuro menjadi Bogowonto Adalah Sultan Agung ) dan pada kota berada di Tanggung sebelah timur Sungai Bogowonto sehingga padusunan yang berada disebelah barat Sungai Bogowonto disebut Desa Brangkilen yang berasal dari Sebrang Kilen dan akhirnya disebut bernama Brengkelan nama yang sudah final. Jadi sangat sangat kliru jika ada penulis menyebut nama Brengkelan dengan kata Mrengkel atau ngeyel. Nama Brengkelan sempat menjadi Kabupaten dan akhirnya pada tanggal 27 Febuary 1831 diganti dengan nama Purworejo.
Dalam sejarah ,saat Sultan Amngkurat 1 memerintah pada tahun 1646 - 1677 dan perjalanannya terjadi pemberontakan Trunojoyo,akibat pemberontakan tersebut Sultan Amangkurat 1 dapat dikalahkan ,hingga pada malam Ahad tanggal 28 Juni 1677 ,Sultan Amangkurat 1 berikut punggowo dan keluarganya menyingkir dari Kraton pleret menuju Imogiri. Pada hari ke tiga melanjutkan pelarian ke Bumi Bagelen . Tetapi saat itu masih dikejar oleh anak buah Trunojoyo yang dipimpin oleh Busungmerung ,Marewa ,Dandang wacana serta Ngabei Wansapana. Sultan Amngkurat 1 dilindungi oleh masyarakat Bagelen yang dipimpin oleh Kiai Baedowi ,bahkan saat itu masyarakat Bagelen berhasil memukul mundur anak buah Trunojoyo.Atas jasa masyarakat Bagelen Keluarga Sultan Amangkurat 1 pada tahun 1679 memberi kenang - kenangan dengan membangun sebuah Masjd di Bagelen, Masjd tersebut hingga sekarng disebut Masjid Santren.
Konon, rombongan Sultan Amangkurat 1 terus menyingkir ke Barat. Sesudah melakukan perjalanan 12 hari sampai ke Aji Barang . Tetapi Sultan sudah mulai sakit karena kesehatanaya , Sultan hanya bisa menugaskan putranya yakni RM Drajat atau Pangeran Puger agar kembali ke Timur ,sedang ayahndanya melanjutkan ke Utara hingga sampai di Tegal Arum . Tiba di Tegak Arum ,Sultan Amangkurat 1 wafat ,hingga Sultan Amangkurat 1 akhirnya sering disebut Sunan Tegal Arum . Sultan saat itu tahu kalau keberhasilan Trunojoyo menyingkirkandirinya karena putranya Sultan yang bernama RM Rahmat. Terbukti sesudah Sulatan Amangkurat 1 tersingkir ,RM Rahmat menangkap Trunojoyo dan menbunuhnya ,setelah itu RM Rahmat yang mengangkat dirinya sendiri menjadi Sultan di Mataram 11 dengan gelar Sultan Amangkurat 11 . Tetapi Sultan Amangkurat 11 meninggal di ganti anaknya yang bernama RM Sutikno . Sesudah menjadi Sultan menggunakan gelar Sultan Amangkurat III
Sementara itu, RM Drajat atau Pangeran Puger atas perintah ayahnya segera kembali ke timur , tetapi Pangeran Puger tidak berani kewilayah sebelah timur Sungai Bogowonto. Pangeran Puger berusaha menghimpun kekuatan yang dipusatkan di Njener yang dulunya namanya Purwakanda . Pangeran Puger mendapat dukungan dari Tumenggung Permada bahkan di Desa Njenar atau Purwakanda pada tanggal 19 Juli 1677 b Pangeran Puger atau RM Drajat di nobatkan sebagai Raja Mataram dengan gelar Susuhunan Hing Ngalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama . Karena Desa Jenar di Pandang sebagai desa yang jadi awal perjuanganya oleh Pangeran Puger desa tersebut dinamakan Desa Purwakanda. Berita Penobatan Pangeran Puger tercium oleh kraton Mataram ,untuk menghilangkan jejak , Pangeran Puger segera pergi ke utara menuju Dusun Brang Kilen ( Brengkelan ) Pangeran Puger ke Brengkelan bersama dua putrinya dan satu cucu putri yakni R Ay Pengalasan dan yang satu namanya R Ay Hanum,cucu Putri anaknya dari RM Sutikno atau Amangkurat 3,sedangkan Putra Pangeran Pugeryang laki - laki yakni RM Suryoputro ,saat terjadi pemberontakan Trunojoyo kebetulan sedang memperdalam ilmu agama di Pesantren Ngampel Surabaya.
Karena kekhawatiran diburu prajurit Mataram , Pangeran Puger tidak dapat terlalu lama di Desa Sebrang Kilen. Guna menghilangkan jejak ,maka Pusaka Kraton Plered yang berupa tombak dan keris diserahkan ke Mantunya RM Hasan suami dari R Ay Hanum ,dan RM Hasan diberi gelar oleh Mertuanya yakni Pangeran Puger atau RM Drajat dengan sebutan Ky Sebrang kilen,atau Ky Brang kilen dan sekarang dengan nama Ky Brengkel, dan R Ay Hanum berganti nama Siti Fatimah. Sementara itu RM Hasan menetap di Desa Brang kilen atau Brengkelan dengan nama Ky Brangkilen atau Ky Brengkel . Simbah Kh Damanhuri dengan ilmu kemarifatanya dengan nama Raden Ronggo Suro Dimejo. RM Hasan atau Ky Brengkel meninggal makamnya di Brengkelan sedangkan Istrinya dimakamkan Pleret Kartosuro ( Atas DS )