Image16
Image15
Image14
Image13
Image12
Image11
Image10
Image9
Image6
Image3
Image7
Image4
Image5
Image1
Image8
Image2

Waabup Pertegas Agar Sembako Segara Sampai Ke Masyarakat Jelang Lebaran



PURWOREJO - Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH meminta  Menjelang Idul Fitri, agar bantuan sembako segara sampai ke masyarakat yang terdampak covid - 19. Terutama logistik bantuan sembako yang masih menumpuk di gudang yang di kelola Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid - 19 di Kabupaten Purworejo. 

“Apalagi menjelang Idhul Fitri ini yang masih dalam situasi pandemi, jangan ada masyarakat tidak mampu/miskin, yang kekurangan sembako,” tegas Yuli Hastuti saat memantau penyaluran bantuan logistik sembako di gedung SRG Kabupaten Purworejo yang berlokasi di Kutoarjo pada Jum’at (22/5). Turut mendampingi Kepala Dinpermasdes Agus Ari Setyadi SSos, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kusairi AP MM, dan Kabag perekonomian Setda Dra Titik Mintarsih MPd.

Lebih lanjut Yuli Hastuti mengatakan, logistik ini merupakan stok sembako untuk tanggap darurat, sehingga ada batasan waktu yang harus disalurkan paling lambat pada akhir Mei. Maka sangat tepat sebelum lebaran sudah sampai kepada masyarakat, sehingga bisa dimanfaatkan. “Kemarin hasil saya mensurve simpanan logistik di gudang sini, maka saya menyampaikan ke Pak bupati dan diminta untuk secepatnya disalurkan kepada masyarakat.


Yuli Hastuti menambahkan, penerimaan bantuan sembako ini melalui Camat yang diharapkan camat akan koordinasi dengan desa dalam menyalurkan bantuan sesuai peruntukannya agar tepat sasaran.”Saya percaya Pak Camat/Bu Camat beserta desa yang paling paham warganya, terutama yang terdampak akibat pandemi virus corona. Tentunya yang dibantu, warga yang tidak mampu,” tandasnya.

Sementara itu Kabid BPBD Kusairi menjelaskan, logistik sembako sudah disalurkan pada tahap pertama pada awal Mei untuk Posko kecamatan. “Sedangkan tahap kedua ini sesuai arahan beliau yakni 80 persen dibagi habis untuk 16 kecamatan. Sedangkan yang 20 persen untuk cadangan bagi warga yang masuk orang dalam pemantauan (ODP). Rencananya untuk pemudik yang dikarantina di GOR. Tapi bisa juga dari desa mengajukan permohonan bantuan dengan prosedur dan persyaratan yang benar,” jelasnya.

Menurutnya, dana yang digunakan yakni dari APBD anggaran Belanja Tidak Terduga untuk GTPP covid-19 yang dibelanjakan berupa logistik dan operasional GTPP. Logistik sembako yang disalurkan terdiri 12 item antara lain, beras 89 bungkus, minyak goreng 97 bungkus, susu bubuk 28 bungkus, gula pasir 193 bungkus, kopi 95 bungkus, teh poci 95 dus, roti kering 27 bungkus, sarden 184 kaleng, kecap 97 bungkus, air mineral 94 dus, mie instan 94 dus, dan saos 97 botol.

“Masing-masing kecamatan menerima bantuan rata-rata sebesar itu. Kecuali Kecamatan Loano yang mengambil lebih awal, sehingga hanya sekitar 50 an per item. Untuk penyaluran tahap dua ini, kami serahkan kecamatan yang mengatur dan diharapkan pertanggungjawabannya sesuai prosedur,” ujar Kusairi. 




Previous Post Next Post