PURWOREJO- Sudiyono alias Belok (51) Warga Kampung Brengkelan RT 05 RW 04 Kelurahan Purworejo Kecamatan Kabupaten Purworejo yang hidup keseharianya sangat memprihatinkan. Sudiyono bekerja sebagai buruh serabutan juga harus merawat adiknya yaitu Tugiasih yang mempunyai riwayat keterbelakangan mental.
''Awal mengetahui warganya hidup dibawah kemiskinan oleh Kepala Kelurahan Purworejo Adi Pawoko S,STP M,si bersama Babinsa Purworejo Serka Sugiyanto saat melakukan kunjungan ke posko covid mandiri di Kampung Brengkelan RT 05RW 04 pada Rabu Malam (3-6-2020). Ada seorang warga melaporkan kepada Lurah Purworejo Adi Pawoko bahwa posko covid mandiri ini bertempat di rumah Sudiyono ,yang kehidupanya sangat memprihatinkan.
''Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan bahwa Sudiyono ini pekerjaanya serabutan ,jika ada tetangganya menyuruh ia langsung kerjakan. Dan untuk makan sehari harinya mendapat bantuan dari para tetangganya atau lingkungan terdekatnya, ia bisa makan sehari sekali saja sangat bersyukur ,kalau mendapat bantuan makanan dari tetangganya yang di utamakan adiknya dulu.
''Mendapat laporan dari seorang warga setempat, Lurah Purworejo dan Babinsa Purworejo sangat tercengang kaget. Sehingga pada hari Kamis Siang ( 4-6-2020) Kepala Kelurahan Purworejo Adi Pawoko dan Babinsa Purworejo Serka Sugiyanto memberikan bantuan sembako ,Ungkap Adi Pawoko kepada awak media.
''Sementara itu Sudiyono menuturkan kepada awak media ,bahwa dirinya sangat berterimakasih sekali kepada Bapak Lurah dan Pak Tentara yang sangat peduli terhadap kami, sambil bekaca -kaca matanya saat menerima bantuan. Dijelaskan oleh Sudiyono bahwa rumah yang saya tempati ini masi cs ,karena ini tinggalan leluhur kami.
'' Kami sekeluarga ada 7 orang ,saya yang nomer 6 dan adik saya ini yang keterbelakangan mental ini no 7 atau yang ragil. dan kakak - kakak kami ada yang tinggal di Desa Kalinongko dan Ada yang di Pati , namun semua saudara kami ini kehidupanya kurang mampu atau miskin. Terus terang saja , saya sekolah hanya tamatan kelas 5 SD jadi wawasan kami kurang luas dan yang kami lakukan hanya serabutan kerjanya. Kami juga sangat beruntung punya tetangga yang sangat peduli dengan kami dan sering membantu kami apabila dalam kesulitan.
'' Hingga sampai saat ini ,usia saya sudah 51 tahun belum nikah atau kawin, karena saya sangat kasian dengan adik yang keterbelakangan mental dan nanti yang merawat siapa. Juga karena penghasilan saya tidak pasti itulah yang terpikir oleh saya,tutur Sudiyono.
Kembali pada Lurah Purworejo Adi Pawoko dan Babinsa Purworejo akan mengusahakan bantuan dari yang lain.