Image16
Image15
Image14
Image13
Image12
Image11
Image10
Image9
Image6
Image3
Image7
Image4
Image5
Image1
Image8
Image2

Mengenang Seribu Hari Wafat Bapak Kelik Sumrahadi

Liputan Jawa Tengah.com ( PURWOREJO ) Acara doa bersama  seribu hari mengenang wafatnya Almarhum Bapak Kelik Sumrahadi  dipendopo kediaman alamarhum pada Sabtu Sore (31/10). Acara kirim doa tersebut di imami oleh KH R, Abdul Hakim Hamid Maron yang di dampingi oleh Agus Bastian calon  Bupati Purworejo dan Dotok sahabat almarhum yang sejak kecil. Dan juga di hadiri tetangga kanan kirinya serta teman- teman almarhum dari unsur partai yang berjumlah -+ 50 orang sesuai dengan aturan protokoler kesehatan.

Sosok almarhum Bapak Kelik Sumrahadi di mata sang istri yakni Yuli Hastuti yang juga sebagai calon Wakil Bupati Purworejo yang berpasangan dengan Agus Bastian saat di jumpai awak media mengatakan, bahwa Bapak Kelik merupakan suami yang bertanggung jawab dan bapak sering memberikan contoh dengan  laku yaitu kejujuran, keihklasan serta sabar  dengan siapa saja yang datang kerumah agar deterima secara ihklas dan baik. Karena bapak menjabat sebagai  Kepala Desa Grabag 29 tahun dari semenjak usia 17 tahun dan masih kelas 2 SMA.

Almarhum bapak selama 10 tahun sebagai kepala desa yang selalu mendampingi almarhum ibunya dan kemudian pada tahun 1982 saya diningkahkan dengan almarhum bapak. Jadi selama 19 tahun saya mendampangi almarhum bapak selama menjabat sebagai kepala desa. Hingga pada tahun 1985 saya melahirkan pertama yakni Rani Sumadyaningrum dan adiknya Roni Suhastomo. Hingga bapak menjabat sebagai Wakil Bupati Purworejo dan juga menjabat sebagai Bupati Purworejo ,suka dan duka selalu mendampingi bapak. Bahkan sebelum bapak meninggal dan masih keadaan sakit ,bapak berpesan pada saya,apabila nanti mau dicalonkan lagi ,harus tetap berpasangan dengan Pak Agus Bastian dan sebagai calon wakil, dan kedua kali ini saya berpasangan Pak Agus Bastian sebagi calon Wakil Bupati Purworejo,tutur Yuli Hastuti.

Dan alamarhum Bapak Kelik Sumrahadi dimata putranya yakni Roni Suhastomo ,bahwa bapaknya adalah sosok yang bijak dan pengayom bagi keluarganya dan anak - anaknya ,serta selalu memberikan pelajaran fasafah - falsafah jawa, suatu contoh Perwiro ,tepo sliro dan unggah - ungguh. Dan bapak orang yang sangat disegani oleh keluarga juga teman - temannya. Bapak juga kalau ngobrol sama anak - anaknya seperti teman serta terbuka ,menurut saya bapak ini sosok yang sangat langka, ucap Roni Suhastomo.

Menurut pandangan Kelik Ardani yang merupakan Kader Partai Golkar, bahwa soso Bapak Kelik Sumrahadi ini,bahwa beliau adalah guru saya,sesepuh saya tetapi juga sebagai sahabat dan juga sebagai Ketua saya. Itulah kita sering kali sama beliau kepimpinannya sangat ngemong sama kita - kita dan hampir menurunkan semua pengalaman - pengalaman beliau. Kemudian petuah - petuah beliau dan perilaku - perilaku beliau pada saat ngemban amanah dimanapun itu selalu ditularkan pada kita - kita , jadi saya sangat menghormati kepemimpinan beliau.

Selama beliau masih hidup dan sekarang sudah tidak ada ternyata yang beliau haturkan atau beliau sampaikan pada kita - kita ternyata ilmu itu masih berjalan dan kita laksanakan untuk kehidupan kita di masyarakat, atau di organisasi masyarakat maupun kegiatan - kegiatan di masyarakat. Kepemimpinan beliau bagus sekali dan juga kita tularkan pada generasi - generasi berikutnya. Dan beliau selalu memberikan wejangan - wejangan bahwa pemimpin itu harus  Perwiro, Legowo dan Tepo Sliro. Tiga kata kunci itu ternyata bisa memberikan suri tauladan pada kita dan masyarakat, baik kita sebagai kader maupun kita yang dituakan dijajaran apapun.

Dan saya sangat berkesan sekali ketika itu menjadi ranah beliau dan saya bependapat beliau ini sangat menghormati dan  menerima dengan baik,apalagi saat diskusi hampir semua kader ini dianggap sebagi sahabat atau teman. Beliau juga mong teneomongnya sangat tinggi sekali,dan beliau sebagai ketua saya selalu mendampingi ,kalau di DPD saya sebagai Sekertarisnya , dan saya sangat paham , maka dalam pilkada dalam kompetisi ,selalu mengajarkan ojo ngolo - olo jago liyo tapi ngapik - apik jagone dewe, tandas Kelik Ardani.

Kita sebagai kader baik kita yang dituakan dijajaran apapun


Previous Post Next Post