Liputan Jawa Tengah.com ( PURWOREJO ) Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ketahanan Nasional, Marsekal Muda (Marsda) TNI Achmad Sajili melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Purworejo, Rabu (31/3/2021). Kunjungan kerja dilakukan dalam rangka melihat perkembangan pembangunan Bendungan Bener di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kedatangan Marsda TNI Achmad Sajili disambut Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM, Dandim 0708/Purworejo Letkol Infanteri Lukman Hakim Ssos MSi, Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito SIK SH MSi, perwakilan Forkopimda, pejabat BBWS dan sejumlah pejabat OPD terkait.
Sebelum melakukan kunjungan lapangan di Bendungan Bener, dilakukan paparan di Ruang Arahiwang Setda Purworejo, guna melihat progres pembangunan bendungan terbesar kedua di Asia itu.
Marsda TNI Achmad Sajili menjelaskan jika tugas Menko Polhukam adalah mengkoordinasikan, mengharmonisasikan dan mengevaluasi atau pengendalian apa yang ditergetkan oleh dapat selesai. Salah satunya melihat pelaksanaan pembangunan Bendung Bener yang ditargetkan rampung tahun 2023 ini.
Dikatakan, hasil dari peninjauan ini nantinya akan dibuat menjadi rekomendasi yang disampaikan kepada Menteri dan beberapa pihak terkait. Kedepan dirinya berharap, berbagai permasalah yang dihadapi dapat dikoordinasikan kepada Forkopimda agar segera dicari solusinya.
“Harapan kedepan, target pembangunan selesai tahun 2023 dapat ditepati. Saya berharap permasalahan pembebasan lahan yang belum selesai dapat segera tuntas. Mari kita terus berkarya, kita membangun negara ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Agus Bastian berharap kunjungan Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ketahanan Nasional ini akan mampu mengurai beberapa permasalahan yang masih ada, serta mempercepat progres pembangunan Bendungan Bener.
Bendungan Bener di Desa Guntur, Kecamatan Bener, masuk dalam Daftar Proyek Strategis Nasional. Keberadaan Bendungan Bener ini nantinya akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Purworejo dan sekitarnya. Tidak hanya dalam hal penyediaan air irigasi yang mampu mengairi 15.519 hektar maupun menyediakan kebutuhan air baku sebanyak 1.500 liter/detik.
Selain itu, Keberadaan Bendungan Bener juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata, pengembangan sumber listrik sebesar 6 megawat, untuk pengendalian banjir, serta pengembangan perikanan.
“Untuk itu, kami terus mendorong segenap masyarakat Purworejo untuk memberikan dukungan sepenuhnya pembangunan Bendungan Bener yang manfaatnya akan dapat dirasakan bersama. Wujud dukungan nyata itu antara lain seperti yang dilakukan warga yang merelakan tanahnya untuk pembangunan Bendungan Bener,” kata Bupati.
Diterangkan, jumlah bidang tanah yang digunakan mencapai 1.139 bidang, dengan jumlah pihak yang berhak (PYB) sebanyak 643 orang. Progres pembayaran uang ganti kerugian dibanding target keseluruhan bidang tanah, sampai saat baru terealisasi 30,78% dari total besaran uang ganti kerugian senilai Rp. 244,77 milyar.
“Mudah-mudahan ke depan progres pembayaran uang kerugian akan lebih cepat terealisasi. Sehingga bisa diselesaikan sebelum batas terakhir Penetapan Lokasi berdasarkan SK Gubernur yakni pada tanggal 5 Juni 2021,” imbuh Bupati.
Mengenai beberapa sejumlah aksi demonstrasi sejumlah warga masyarakat terdampak, dirinya memaklumi hal itu. Karena mereka masih merasa memiliki ganjalan terkait pembangunan Bendungan Bener.
“Kami terus berupaya memberikan pemahaman dan pengertian. Sehingga diharapkan masyarakat terdampak bisa menerima keberadaan proyek ini, dan memberikan dukungan sepenuhnya demi kepentingan masyarakat yang lebih luas,” tandas Bupati