Liputan Jawa Tengah.com ( PURWOREJO ) Sejumlah 50 orang sebagai perwakilan warga yang terdampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengadu ke DPRD Purworejo, pada Sabtu (13/3). Perwakilan sejumlah warga mengeluhkan persoalan pembayaran ganti rugi yang belum dilunasi. Yang pernah di musyawarakan Jumlah tanah adalah 1.654 bidang, dan baru dibayar sejumlah 154 bidang tanah. Namun sampai saat ini yang belum terbayar masih 1500 bidang . Sampai saat ini warga terdampak Bendung Bener terus berjuang untuk mendapatkan ganti rugi yang pantas. Harga baru disepakati ,tapi sampai harini terus berjuang ,agar pemerintah segara membayar tanah atau lahan warga yang terdampak. .
"Dan berdasarkan hasil appraisal yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), warga terdampak proyek Bendungan Bener sudah setuju terhadap nilai yang diberikan dan sudah ada musyawarah bentuk dan jumlah ganti untung," kata anggota Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Purworejo, Muhammad Abdullah didampingi oleh Rohman (anggota Fraksi Golkar). Keduanya merupakan tokoh masyarakat dan anggota DPRD dari Dapil Kecamatan Bener yang ikut mendukung perjuangan konstituennya. Harga tanah yang ditetapkan oleh KJPP Rp120 ribu hingga Rp1,650 juta permeter.
Pada tanggal 14 Desember 2020 lalu dilaksanakan musyawarah mengenai bentuk dan nilai ganti untung . Sesuai dengan UU nomer 2/2012 yang masuk dalam UU Omnibus Law Ciptaker, pembayaran lahan paling lambat 7 hari semenjak terjadinya kesepakatan (musyawarah). Tetapi yang dibayar baru 154 bidang," tambah Dullah. BPN meminta waktu dua bulan setelah penandatanganan berita acara dan warga terdampak pun sepakat. "Tapi kemudian ada perintah agar yang dibayarkan adalah harga appraisal lama yang jumlahnya hampir sepertiga dari nilai appraisal baru yang sudah dimusyawarahkan," jelas politisi Nasdem itu. Saat ini kondisi sosial diwilayah lokasi yang terdampak sedang tidak kondusif untuk melanjutkan pembangunan karena permasalahan yang selalu berganti dan belum ada titik terang kapan akan selesai . Warga terdampak Bendungan Bener sebenarnya mendukung PSN tersebut, tapi mereka juga meminta haknya dipenuhi, sebelum proyek diteruskan.