Liputan Jawa Tengah.com(PURWOREJO) Sebagai organisasi pemuda yang berbasis keagamaan, maka Pemuda Muhammadiyah harus mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menyongsong era global yang penuh tantangan. Pemuda Muhamadiyah diharapkan turut memberikan kontribusi secara aktif, utamanya dalam mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) yang berdaya saing.
Hal itu dikatakan Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM saat menghadiri acara pelantikan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Purworejo periode Muktamar XVII di Pendopo Kabupaten, Kamis (1/4/2021).
Bupati Agus Bastian menyampaikan selamat atas dilantiknya Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Purworejo. Dirinya berharap kepada kepengurusan yang baru ini mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya dan membawa organisasi Pemuda Muhammadiyah Purworejo semakin eksis di masa-masa mendatang.
Bupati menambahkan, sejarah telah membuktikan bahwa pemuda selalu memberikan kontribusi signfikan dalam memainkan perannya pada fase-fase historis seperti Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Kemerdekaan Indonesia 1945, hingga Reformasi 1998.
Sehingga tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa masa depan bangsa dan negara ini terletak di tangan generasi muda, generasi yang akan menjawab berbagai tantangan di masa depan dengan berbagai kompleksitasnya.
Peran generasi muda dalam pembangunan daerah maupun pembangunan nasional memang sangat penting dan strategis. Generasi muda merupakan asset sumber daya manusia sekaligus sebagai generator pembangunan, yang diharapkan mampu membawa kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, lanjutnya, tantangan generasi muda dewasa ini memang dirasa cukup berat. Pesatnya kemajuan teknologi informasi, berpengaruh langsung terhadap pola kehidupan generasi muda. Sehingga apabila tidak ada filternya, maka masa depan generasi muda dapat terancam.
“Ancaman yang cukup membuat kita prihatin yaitu adanya degradasi moral generasi muda,” kata Bupati. Maraknya radikalisasi agama dan perilaku intoleransi, yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa juga harus diwaspadai. Seperti peristiwa bom bunuh diri yang baru-baru ini terjadi, dimana pelakunya ternyata masih tergolong generasi milenial.
“Sebagai organisasi wadahnya kaum muda, maka Pemuda Muhammadiyah juga harus mampu membetengi diri agar tidak terjerumus pada kehidupan yang justru dapat merugikan masa depannya,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap kepada Pemuda Muhammadiyah, dapat menjadi garda terdepan dalam memutus penyebaran Covid-19. Yakni dengan mendorong masyarakat sekaligus menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan, serta mendukung program vaksinasi massal Covid-19.