Liputan Jawa Tengah.com (PURWOREJO) Salah satu anggota Komnas Ham yakni BK Ulung Hapsara usai melakukan pertemuan dengan Forkompinda Kabupaten Purworejo mengatakan kepada para awak media, bahwa hari ini Selasa (28/9/21) menindak lanjuti aduan Warga Desa Wadas yang tergabung dalam Gempa Dewa dan juga Wadon Wadas. Pada intinya mereka menolak Desa Wadas sebagai lokasi penambangan Batu Andesit untuk pembangunan Bendungan Bener. Dan juga menyampaikan adanya intimidasi dari pihak aparat, karena itu kami hari ini berkunjung kelokasi Desa Wadas untuk melihat secara langsung situasinya seperti apa, apa tuntutan warga termasuk juga apa dampak -dampak yang dialami oleh warga yang tergabung dalam Wadon Wadas dan Gempa Dewa.
Kemudian siang ini kami meminta keterangan kepada forkompinda Kabupaten Purworejo dan BBBS. Dan kepada Bupati Purworejo ,Ketua DPRD Purworejo, Kapolres Purworejo dan Dandim 0708 Purworejo kami sangat berterima kasih karena bisa menghadiri undangan kami Komnas Ham. Mereka intinya berkomitmen untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Wadas tanpa kemudian menghambat proyek strategis nasional dalam hal ini pembangunan Waduk Bendung Bener. Dan juga berharap kepada Komnas Ham untuk juga secara aktif untuk menyelesaikan kasus yang ada,
Saya kira hari ini ,kali ini kami baru meminta keterangan Kepada Bupati, Kapolres, dan yang lain termasuk BBBS . Besok kami akan meminta keterangan kepada Gubernur Jawa Tengah di Semarang, kira- kira pointnya juga sama, apa yang diketahui atau kemudian apa yang jadi rencana Pemprov terkait dengan situasi yang ada di Wadas. Termasuk juga upaya - upaya hukum yang sedang djalani oleh warga. Kemari PT UN warga kalah dan kasasi , itu juga akan kita tanyakan kepada Gubernur atau yang lain dari Pemerintah Provinsi.
Sampai saat ini kami belum bisa menyampaikan kesimpulan, karena ini baru keterangan awal sekali , kali ini kami baru meminta gambaran awal kondisi yang ada . Memang kami melihat betul ,bahwa warga sangat menggatungkan hidupan lahan yanga ada di Desa Wadas. Artinya lahan petanian lahan perkebunan mereka, dan juga soal dampaknya ,kemudian ada yang kosentrasi kepada upaya atau langkah yang diambil oleh warga. Tentang itimidasi ,tadi warga menyampaikan soal aparat yang datang ke Wadas bersenjata lengkap , tetapi kami tadi mendapat keterangan dari Kapolres , bahwa itu adalah aparat membagikan Masker dan juga bagaimana menjaga situasi Wadas supaya tetap aman.
Dan kami belum bisa ambil kesimpulan, baru mendapat keterangan- keterangan saja, kami masih butuh proses lagi untuk bisa mengambil kesimpulan dan tentunya disertai dengan rekomendasi, Dan kami minggu depan akan meminta keterangan dari Kantor Staf Presiden dan juga Kementrian PUPR juga lembaga yang melakukan Appraisal terhadap nilai tanah Lman , setelah itu baru kita analisa baru kan keluar kesimpulan dan rekomendasi,tegas BK Ulung Hapsari.