Image11
Image2

Carut Marut Menjelang Perpindahan Pasar Suronegaran Ke Pasar Purworejo (Baru)

 Liputan Jawa Tengah.com (PURWOREJO) Pertemuan antara eks dua orang Kepala Kelurahan Purworejo yaitu ,Rita Purnama S,STP dan Drs Hartono serta eks Kepala Pasar Suronegaran Ngatiyo dengan 8 orang eks pedagang kios Brengkelan di fsilitasi oleh Kepala Kelurahan Purworejo yang baru yakni Sutarto S.Sos di Aula Kelurahan Purworejo pada Rabu (03/11/21).     

Menurut Kordinator Paguyuban Pedagang Pasar Suronegaran yakni Drs Yusron yang mewakili para pedagang kios Brengkelan  mengatakan  bahwa saat itu Drs Hartono menjabat sebagai Kepala Kelurahan Purworejo pernah sosialisasi kepada para pedagang kios Brengkelan yang waktu itu berjumlah 12 orang tentang rencana pemindahan Pasar Suronegaran ke Pasar Baru atau Pasar Purworejo.

Waktu itu mengenai permintaan para pedagang kios Brengkelan ,pihak Kelurahan telah mengupayakan dengan mengirim berkas dan dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat kepada Kepala Pasar Suronegaran ,waktu itu dijabat oleh Ngatoyo,dan bagaimana tindak lanjut atas berkas dokumen para pedagang tersebut, "ungkap Yusron.

Ngatoyo selaku mantan Kepala Pasar Suronegaran membenarkan apa yang dikatakan oleh Yusron, dan dikatakan oleh Ngatoyo ,bahwa berkas dan dokumen serta daftar nama  telah diserahkan ke Pak Sulis yang waktu itu sebagai atasanya dan menjabat sebagai Kasi Pasar di Dinas KUKMP Purworejo. Para pedagang kios Brengkelan diberikan blangko oleh Nagtoyo untuk diisi dan diserahkan ke Kasi Pasar Dinas KUKMP yakni Sulis. Namun dalam proses pemberkasan tersebu tertunda karena belum adanya kejelasan kesepakatan antara Pemkab dan PTKAI.

Diungkapkan oleh Ngatoyo waktu itu sudah saya petakan kios los yang berjumlah 1200 lebih dan saya serahkan ke Dinas KUKMP ,hingga menjelang purna tugas belum ada kejelasanya mengenai realisasinya mengenai pemindahan Pasar Suronegaran. Hingga saya purna tidak lagi memantau perkembangan sampai saat ini, saya sendiri kaget , kok tidak masuk para pedagang kios Brengkelan ke Pasar Baru atau Pasar Purworejo," jelas Ngatoyo.

Tentang jumlah para pedagang Pasar Suronegaran yang tadinya jumlah 1200 lebih dijaman Pak Ngatoyo dan sekarng kok bisa nambah banyak menjadi 1881 para pedagang, ungkap Widiyaningsih selaku Sekertaris Paguyuban juga pedagang Pasar Kios Brengkelan.  Menurut Widiyaningsih yang 600 pedagang mungkin ada yang berasal dari Pasar Baledono dan mungkin juga para pedagang baru.


Dan pada hari Minggu tanggal (07/11/21) para pedagang kios membentangkan dipaasang Benner atau spanduk di depan halaman Pasar Baru atau Pasar Purworejo yang bertuliskan Tego Larane jebul Tego Patine ,dan juga bertuliskan : Pak Janjimu Pasar Purworejo kui dadi Pasar Tujuan, Lha Kok Aku Malah Kur  Nyawang..

Wdiyaningsih menjelaskan bahwa pagi pukul 8.00  hari Senin (08/11/21) dengan rekan- rekanya yang di pimpin oleh Yusron audensi lagi ke Dinas KUKMP dan DPRD Purworejo serta konfermasi lagi dengan Pak Sulis mantan Kasi Pasar Dinas KUKMP.

Mengenai jumlah 1200 lebih  Pedagang Pasar Suronegaran ,mendapat tanggapan dari Kepala Pasar yang baru yaitu Setyo Hariyadi,kalau dulu jamanya Pak Ngatiyo datanya manual jumlah 1200 sekian dan ketika beralih sistem dengan E- Retribusi otomatis yang tadinya mengaku punya satu ternyata terlihat jelas, padahal mereka  punya 2 atau 3 dan 4 kios los dan tidak bisa menyembunyikan lagi ,ya mungkin supaya tidak ditarik restribusinya. Dan kalau manual mengaku- ngaku hanya punya satu kios dan pembayarannya satu itu.

Akhirnya dengan sistem E- Restribusi pada ketahuan punya 2 kios los bahkan sampai 4 kios los, penarikan restribusi itu berdasarkan luasan atau permeter kios,jadi dengan cara ini para pedagang sudah tidak bisa mengaku - ngaku hanya satu, contonya punya 3 meter mengaku 1 meter itu tidak bisa sekarang. Dan saya masuk menjadi Kepala Pasar Suronegaran Akhir bulan 2018 dan per April 2019 saya di percaya menjalankan E- Restribusi, dan Pak Ngatoyo Purna tugas Agustus 2018, "tegas Setyo Hariyadi Kepala Pasar Suronegaran.

Previous Post Next Post