Liputan Jawa Tengah.com (PURWOREJO) Peresmian penandatanganan batu prasasti Taman Olah Raga Pakuwojo di Dukuh Nasaran Kelurahan Cangkrep Lor Kecamatan Purworejo, oleh Bupati Purworejo H. Agus Bastian SE, MM pada Sabtu (18/12/21). Selesai penandatanganan ,Bupati Agus Bastian didampingi Ketua Pakuwojo Zainal Arifin keliling Taman Olah Raga Pakuwojo untuk melihat sekitar keindahan dan fungsi Taman Olah Raga Pakuwojo ini.
Di Taman Olah Raga Pakuwojo ada tempat lapangan badminton dan tenis meja ,serta adanya taman bacaan dan tempat bermain untuk anak-anak,juga adanya sanggar seni dan budaya. Bupati Bastian sempat bermain tenis meja dan badminto ,guna pemanasan lebih dahulu.
Dan pada malam harinya Sabtu malam (18/12/21) dihadiri oleh Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH,yang dihibur dengan tarian lokal Purworejo yaitu Ndolalak dari Cangkrep Lor serta Wayang kulit dibawah asuhan dalang Ki Narpo Guno Prayitno dari Desa Nduduh Kecamatan Grabag.
Dalam sambutanya ,Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH yang didampingi Ketua Pakuwojo Zainal Arifin ,mengatakan ,bahwa Atas nama Pemerintah Daerah, saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada Perkumpulan Keluarga Besar Purworejo (Pakuwojo), yang telah membangun fasilitas olahraga dan budaya bagi masyarakat, yang diberi nama Taman Olahraga Pakuwojo.
Agar fasilitas ini memiliki kegunaan dalam jangka panjang, maka hendaknya senantiasa dijaga, dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Kita semua tentu menyadari bahwa bidang olahraga dan budaya merupakan bagian penting dari pembangunan berkelanjutan, salah satunya dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Oleh karena itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah memiliki instansi yang khusus mengelola kedua bidang tersebut, meskipun nomenklatur satu dengan lainnya tidak selalu sama.
Di Kabupaten Purworejo sendiri ada Dinas Pendidikan dan Olahraga serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Melalui instansi tersebut, Pemerintah membangun sarana prasarana pendukung serta mengadakan program dan kegiatan keolahragaan dan kebudayaan. Keberadaan sarana prasarana tersebut sangat penting, karena tanpa adanya fasilitas olahraga dan budaya yang memadai, maka potensi yang dimiliki oleh masyarakat tidak dapat tereksplorasi secara optimal.
Meski demikian, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah terlebih setelah diterpa badai pandemi Covid-19, tidak semua kebutuhan sarana prasarana olahraga dan seni yang dibutuhkan masyarakat, bisa dipenuhi. Oleh karena itu dibutuhkan peran serta komponen di luar Pemerintah, termasuk kemandirian masyarakat dalam membangun sarana-prasarana yang dibutuhkan.
Pembangunan Taman Olahraga Pakuwojo ini merupakan bentuk nyata partisipasi aktif komponen masyarakat, dalam hal ini Pakuwojo yang merupakan perkumpulan trah Purworejo di perantauan. Dan masih banyak kontribusi yang sudah diberikan oleh Pakuwojo untuk kemajuan dan perkembangan Kabupaten Purworejo. Mudah-mudahan semua itu mampu memotivasi komponen lainnya untuk turut berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Akhirnya saya berharap, keberadaan Taman Olahraga Pakuwojo ni dapat berguna sebagai wadah interaksi dan komunikasi sosial, serta mendorong masyarakat untuk rajin berolahraga, semangat dalam berkesenian dan gemar membaca, kemudian dengan Bismillahirokhman nirrokhim Taman Olah Raga Pakuwojo dinyatakan remi,"pungkas Yuli Hahkwstuti SH.
Sementara itu Ketua Pakuwojo Zainal Arifin dalam teks menyambut mengatakan, bahwa sesuai kodratnya manusia tak lepas dari kegiatan komunikasi dan silaturahmi yang merupakan kebutuhan hidup. Bahwa sekelompok masyarakat perantauan asal Kabupaten Purworejo yang ada di DKI Jakarta menyadari akan makna kehidupan manusia yang diciptakan dalam tidak samaan ,antara satu dengan lainya. Pakuwojo sebuah organisasi,perkumpulan keluarga besar Purworejo. Dan juga organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial,ekonomi dan budaya.
Dikatakan oleh Ketua Pakuwojo Zainal Arifin , bahwa Pakuwojo selalu mengikuti kegiatan pentas seni yang diselenggarakan tiap tahun di Taman Mini. Dan itu merupakan program dari Jawa Tengah yang dimulai dri tahun 1995 sampai sekarang, Pakuwojo selalu aktif ikut berpartisipasi dalam program tersebut dan juga pada saat HUT PJT (Paguyuban Jawa Tengah) yang ke 22 tahun diselenggarakan dengan kirab budaya yang diikuti Kabupaten / Kota se Jawa Tengah, pada saat itu yang menjadi perwakilan daerah yaitu Kabupaten Purworejo yang menampilkan ciri khas kedaerahan Purworejo.
Beberapa pengurus PJT dan masyarakat sangat kagum persembahan kirab kami dengan kostum WR Soepratman,dan menampilkan penari Ndolalak, Jaran Kepang, Punokwan,Prajurit Kerajaan , Banser dan Fatayat,Petani. Kelompok dan komunitas Purworejo yang ada di Jakarta menampilkan yang begitu berkesan dan kompak.
Kemudian pengendalian Vector penyakit malaria pada tahun 2001 di Purworejo yang pada saat itu sedang KLB penyakit malaria ,maka Pakuwojo bersam Mitar PT Turacon Wirasta ikut berpartisipasi dalam kegitan pencegaan malaria. Pakuwojo dan PT Turacon Wirasta Cabang Purworejo melaksanakan Program Bakti Sosial yaitu Penyemprotan atau fogging nyamuk demam berdarah di Kali Kedung Putri pasca revitalisasi ,di Kelurahan Baledono sampai ke Kelurahan Purworejo
Hingga dalam pencegahan virus corona ,melakukan penyemprotan disinfektan di Kantor Kabupaten Purworejo, Sekolah dan Masjid serta pemukiman warga yang berada di Cangkerep Lor sampai ke Kaligesing. Dan pada tahun 2013 dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi para petani Singkong ,Pakuwojo melakukan Program demplot Singkong Unggul di Lima Kecamatan ,panen perdana dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dan patut disayangkan program Ayo Tanam Singkong sampai hari ini belum berkelanjutan. Namun Pakuwojo tidak patah semangat ,tetap akan berupaya dalam satu organisasi untyuk ikut mewujudkan kesejahteraan dalam ekonomi kerakyatan, " lugas Zainal Arifi selaku Ketua Pakuwojo.