Liputan Jawa Tengah.com - PURWOREJO - Akhirnya warga masyarakat pro quary di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo lega , usahanya dalam mendukung PSN (Proyek Strategis Nasional ) Bendungan Bener penuh dengan liku - liku sangat melelahkan, yang saat in mendekati proses pencairan UGR (Uang Ganti Rugi)
Tanah milik warga pro quary yang terdapat kandungan batuan andesit yang materialnya akan digunakan untuk PSN Bendung Bener ,yang sering mendapat intimidasi dari wargo kontra quary, pengukuran tanah quary saat dilakukan dilakukan oleh petugas pada 8 Febuary lalu hingga terjadi peristiwa kelabu, warga kontra quary mengaku mendapat kekerasan dari pihak.aparat kepolisian.
Salah satu warga pro quary yakni Sabar (40) yang turut menyemangati warga lainya, serta berjuang guna menyukseskan program PSN. Menurut Sabar ,tak mudah mengambil keputusan pro PSN ,karena berhadapan dengan barisan kontra quary dilingkungan sekitarnya.
Kami berjuang selama setahun dari bulan suci Romadhon hingga ke Romadhon lagi,dan alhamdulilah membuahkan hasil. Dan semua warga sudah setuju dengan harga tanah dan tanaman ,hingga 297 bidang yang dimiliki oleh 233 orang, dan menandatangani berita acara hasil musyawarah, "tutur Sabar.
Diceritakan oleh Sabar , warga yang pro quary semula diajak demo (unjuk rasa) tidak bersedia dengan berbagai dalil alasan. Nah sekarng ini hasil dari unjuk rasa yang sering dilakukan, selalu menanyakan realisasi pembebasan tanah quary . Karena dengan unjuk rasa ,agar pemerintah tahu kelompok mana yanv setuju . Sabar yang memiliki bidang tanah quary seluas 324 meter persegi, mengatakan bahwa dulu warga pro quary takut jika diminta tanda tangan dukungan , yang pasti takut oleh sekitar tetangga. Dan sebentar lagi warga akan mendapatkan pencairan UGR , dan tanpa di potong satu senpun. Ditegas kan oleh Sabar jika ada pungli (Pungutan Liar) bilang saya dan pasti saya laporkan. Kita bersama tim iklas mbantu warga tanpa embel - embel apa - apa.