Liputan Jawa Tengah.Com - PURWOREJO - PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Magelang bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Purworejo dan Unit Layanan Pelanggan (UPL) Purworejo menyalurkan bantuan air bersih guna meringankan beban warga masyarakat yang saat ini mengalami krisis air. Bantuan ini berasal dari anggaran TJSL ( Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ) atau lebih dikenal dengan sebutan Corporate Social Responsibility (CSR) PLN UP3 Magelang Tahun 2023.
Sejumlah 30 tangki air bersih disalurkan untuk warga masyarakat yang terdampak . Diawali penyaluran perdana hari Senin (06/11/2023) yang dikirimkan ke Desa Mayongsari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, yang saat ini betul - betul ngalami krisis air bersih sejak akhir bulan Agustus 2023 yang lalu.
Asisten Manager Keuangan dan Umum UP3 Magelang yakni Fany Adhitya Priyatna yanh didampingi Manager ULP Purworejo yaitu Alfin Khozin mengayampaikan pada awak media bahwa," kegiatan ini sebagai bukti PLN berusaha hadir di tengah masyarakat.
" Kami berusaha untuk tetap hadir memberikan support ,tidah hanya sebagai mitra bisnis tetapi juga sebagai sahabat bagi pelanggan - pelanggan di Purworejo. Harapan kami ,akan terjalin hubungan baik dengan pemkab , BPBD juga pelanggan khususnya di Kabupaten Purworejo. Sehingga terkait dengan pelayanan kelistrikan ,bantuan dan masalah terkait kehandalan kelistrikan lebih smooth dan mengedepankan komunikasi ," jelas Fany.
Fany juga menyampaikan berdasarkan surat dari BPBD Kabupaten Purworejo ,desa - desa yanh masuk kategori ( bencana) kekeringan selain Desa Mayungsari juga Desa Donorati ,Sidomulyo , Sidorejo, Wonotulus, Brenggong ,Sudimoro, Kelurahan Baledono dan Kelurahan Kedungsari di wilayah Kecamatan Purworejo. Berdasarkan surat BPBD yang menyatakan adanya bencana kekeringan, kemudian berkoordinasi dengan PLN Unit Induk.Distribusi (UID) Jateng - DIY dan ULP Purworejo , dan terealisasi yang dikeluarkan UP3 Magelang adalah 30 Tangki Air.
Sehingga hitungan kebutuhan air bersih adalah 150 kibik. Anggaran yang kami keluarkan Rp 10.200.000, bisa memenuhi kebutuhan air bersih 11.691 KK," tandas Fany.
Kemudian sisilain Kabid Penyelamatan dan Evakuasi BPBD Kabupaten Purworejo yakni Paryono ,menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan 596 tanki air sejak akhir bulan Agustus lalu. " Kami bekerja sama dengan berbagai lembaga BUMN seperti PLN serta komunitas komunitas. Untuk air , kami beli dari PDAM Tirta Perwitasari Purworejo," ungkap Paryono. Kades Mayongsari yakni Hari Listiadi menuturkan bahwa desanya memang sangat kekurangan air. Desa kami memang sangat kekurangan air, sudah mengajukan ke BPBD dan ini sudah droping yang keempat .Terakhir Jumat kemarin. Ada 450 KK terdampak ,200 KK paling parah yakni Dusun Ngipik ,Pakel, Krajan 1 dan Krajan 2," terang Hari. Ia berharap agar jarak pengiriman dipercepat 2 -3 hari sekali,jangan seminggu sekali. Dalam kesempatan ini ," Hari juga meminta kepada PLN agar terus ditingkatkam ," Kami siap untuk membantu Gotong royong merabas atau memotong pohon dekat jaringan . Dan sudah kami bahas di Mudes ," jelas Hari.
Salah satu warga yakni Siti Mariyah (99) warga Dusun Ngipik " menyampaikan bahwa air di sumurnya sudah lama habis . Perempuan yang usianya hampir satu abad ini hanya mengandalkan air bantuan. Bahkan kalau mau shalat hanya tayamum ,karena tidak ada air," tutur Siti yang didampingi anaknya yakni Maesaroh.