Image10
Image15
Image16
Image14
Image12
Image8
Image13
Image2

Akibat Badai Angin Bumdes Desa Rowobayem Rugi

Foto : Direktur Bumdes ,Kades Rowobayem & Ketua BPD
Liputan Jawa Tengah.Com - PURWOREJO - Suprapto Kades Rowobayem Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo menjelaskan kepada awak media ,  tentang pemberitaan di salah satu media mengenai Bumdes di Desa Rowobayem juga tentang bantuan BSPD yaitu Bantuan Setimulan  Perumahan Swadaya dari Kementrian PUPR. Maka kami mengambil sikap dan musyawarah dengan BPD dan pemdes  agar jelas dan biar masyarakat tahu tentang permasalah di Desa Rowobayem. 

Dijelas kan oleh Kades Rowobayem ,Suprapto kepada awak media , Kamis (4/01/2024) di Kantor Desa Rowobayem , bahwa perjalanan Bumdes Maju Usahamu Desa Rowobayem, pada tahun 2022 belum bisa menyusun neraca laporan rugi laba. Sebab terjadi musibah atau bencana angin ribut, dalam penanaman buah sayuran yaitu Pare pahit, sehingga terjadi kerugian yang cukup lumayan ,sekitar 60 juta kurang lebih. Sehingga terjadi pembukuan yang tertunda. Dan Bumdes Maju Usahamu juga usaha pemasangan WIFI tetap berjalan dan sudah buat laporan dari tahun 2022 dan disetorkan ke desa. Hanya penghasilan sangat minim karena taripnya juga murah dan kendalanya ada beberapa yang nunggak pemabayaranya serta ada beberap yang tertib.
Foto : Kades Rowobayem & Ketua BPD
Memang kalau WIFi banyak kendala pemakaianya tentang kabel atau sinyal. Dan sudah ada 40 KK tahun 2021 yang memasang WIFI . Dan masalah pertanian Direktur Bumdes juga tanggung jawab masalah kerugian - kerugian. Kita juga  sudah buat permohonan pengajuan pemdamping kepada Pemkab Purworejo, agar membimbing dalam pembuatan adminitrasi laporan. Dan dengan adanya WIFI ini masyarakat sangat terbantu dan mengenai keuntungan kita nomor duakan ,yang penting pelayanan terhadap masyarakat dan masyarakat merasa terbantu," pungkas  Kades Rowobayem.

Sementara itu direktur Bumdes Rowobayem yakni Das Rizal menyampaikan ,bahwa penggunaan WIFI atau pemasangan sejak tahun 2021. Dan ada kenaikan pemasangan WIFI sekitar 52 KK tahun 2022 hingga tahun 2023 sudah ada 66 pelanggan ,itu dengan tarip Rp 100 rb perbulan. Dengan adanya Bumdes ini masyarakat sangat terbantu," ungkap Das Rizal.

 Disisilain Ketua BPD Desa Rowobayem , Poniman bahwa kami sudah menangani Bumdes dan selalu mengadakan kegiatan rapat termasuk sasaran Bumdes dan sudah dua kali pertemuan. Pertama penerimaan Bumdes yang awal untuk sasaranya satu tempat yaitu WIFI dan jumlah nominal Rp 65 juta ,karena dana terbatas supaya digunakan semaksimal mungkin. Kemudian dapat berkembang,karena merupakan aset desa digunakan untuk pelayanan masyarakat. Dan pertemuan yang kedua ,merupakan laporan hasil Bumdes yang pertama, kemudian jumlah nominal disampaikan untuk membantu pemerintahan desa sekitar Rp 6 juta lebih, itulah keuntunganya ,sudah dilaporkan. Kemudian program kedua penanaman buah sayur Pare Pahit dan terjadi bencana angin ribut,   waktu penanaman Pare Pahit pertam cukup berhasil dan kemudian.ada penambahan modal lagi penanaman kedua atau berikutnya terjadi bencana. Sehingga mengalami kerugian kurang lebih Rp 60 jt, " jelas Ketua BPD Desa Rowobayem.

Ditambahkan oleh Kepala Desa Rowobayem , bahwa bantuan BPS yang sejumlah 23 warga, ada yang mau menerima dan ada yang menolak. Alasan menolak meraka tidak punya dana dukung untuk penyeselesaian pembangunan. Karena bantuan tersebut senilai Rp 20 jt , yang Rp 17,5 jt material dan Rp 2,5 jt untuk tukang. Karena bantuan dari Kementrian PUPR senilai tersebut ,maka dianggap tidak bisa selesai untuk pembangunan rumah oleh masyarakat.
foto: Puryanti Warga Desa Rowobayem
 
Foto : Purwoko  Warga Desa Rowobayem
Tanggapan dari warga Desa Rowobayem yakni Puryanti tentang adanya Bumdes ,yaitu sangat membantu apalagi dengan WIFI ,betul - betul membantu anak - anak kami yang masih sekolah.

Kemudaian dari Purwoko warga Desa Rowobayem yang menolak bantuan  BSPS ,alasan kami tidak punya dana dukung atau serep , karena senilai Rp 20 jt ,pasti tidak akan jadi ,sehingg butuh dukungan dana, karena saya belum punya ,bantuan tersebut saya tolak .
Previous Post Next Post