Liputan Jawa Tengah.Com - Purworejo, Sabtu (3/1/2024) – Badan Kesbangpol Kabupaten Purworejo menggelar Dialog Pembaruan Kebangsaan dengan tema "Sukseskan Pemilu 2024 dengan Semangat Bhinneka Tunggal Ika." Acara ini diadakan di Café Sultan dan dihadiri oleh perwakilan suku, etnis, budayawan, dan agamawan di Kabupaten Purworejo.
Dua narasumber utama dalam acara ini adalah Widya Astuti dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purworejo dan Ketua Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Kabupaten Purworejo, Mustakim, yang akrab disapa Gus Takim.
Gus Takim dalam orasinya menyoroti pentingnya memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam menjalani proses pemilu tahun 2024. Beliau menekankan bahwa saat ini, terutama di media sosial, kita menyaksikan berbagai ragam suasananya yang luar biasa. Gus Takim menegaskan bahwa masyarakat memiliki kewajiban untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mengingat pengalaman politisasi identitas, disinformasi, dan ujaran kebencian pada tahun 2017 hingga 2019.
"Dalam merangkai kebhinekaan, jangan sampai kita terulang pada masa politisasi identitas yang menyebabkan disformasi dan ujaran kebencian melalui media sosial. Kita sebagai masyarakat wajib mempersatukan diri dalam bingkai NKRI," ungkap Gus Takim.
Ia juga mengingatkan bahwa politisasi identitas di Indonesia terkait dengan masalah etnis dan bahwa kita sebagai masyarakat perlu belajar lebih banyak lagi untuk dapat mempersatukan diri. Gus Takim mengajak semua pihak, termasuk budayawan dan agamawan, untuk bersama-sama menyuarakan ide dan saran demi persatuan bangsa.
Gus Takim juga menyoroti masalah disinformasi yang merujuk pada penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan, terutama melalui media sosial. Ia merincikan bahwa hal ini dapat mempengaruhi opini publik dan menegaskan bahwa masyarakat harus bijak dalam menyikapi informasi yang diterima di era digital ini.
"Mohon maaf kepada tokoh-tokoh politik di nasional, jagalah persatuan dan kesatuan bangsa kita. Jangan sampai terpecah belah, karena ini adalah warisan leluhur kita bagaimana memperjuangkan kita supaya menjadi negara yang kokoh bersatu padu," tambahnya.
Gus Takim berpesan kepada masyarakat Purworejo agar tidak mau dipolitisasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa Indonesia dan menghindari politisasi yang dapat memecah belah. Gus Takim berharap adanya reformasi etika politik dan menegaskan bahwa semua pihak harus berkontribusi untuk menjaga keutuhan bangsa.
Acara dialog kebangsaan ini diakhiri dengan semangat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi Pemilu 2024, dengan harapan bahwa Purworejo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam merajut kebhinekaan Indonesia. (HERU)