Image16
Image15
Image14
Image13
Image12
Image11
Image10
Image9
Image6
Image3
Image7
Image4
Image5
Image1
Image8
Image2

Petani Desa Popongan Segera Nikmati Akses Jalan Baru

 

Ujung jalan Pembangunan Rabat Beton JUT (Jalan Usaha Tani) 

Purworejo – liputanjawatengah.com, Pembangunan Rabat Beton JUT (Jalan Usaha Tani) di Desa Popongan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, berjalan lancar dan kini telah memasuki hari terakhir pengerjaan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Popongan, Miftachuzzaman, dalam sebuah wawancara, Selasa (04/06).

 "Alhamdulillah, lancar. Ini sudah hari terakhir Pembangunan Rabat Beton JUT," ungkap Miftachuzzaman

MIFTACHUZZAMAN, Kepala Desa Popongan

Proyek JUT ini merupakan tahap keempat dari pembangunan jalan usaha tani yang dibiayai oleh Dana Desa dengan total anggaran sebesar Rp. 91.654.500,00. Jalan rabat beton ini memiliki panjang 235 meter, ketebalan 12 cm, dan lebar 2 meter.

 "Hampir tidak ada kendala sama sekali dalam pembangunan Rabat Beton ini dan ini merupakan bagian dari program JUT yang dibiayai Dana Desa," jelas Miftachuzzaman.

 Mengenai rencana ke depan, jalan ini akan diperpanjang hingga mencapai tengah sawah, untuk memenuhi kebutuhan akses jalan para petani di Desa Popongan.

Ujung lain jalan Pembangunan Rabat Beton JUT (Jalan Usaha Tani)

"Rencana ke depan, pembangunan Rabat Beton JUT ini akan sampai ke tengah sawah, sehingga kebutuhan akses jalan petani terpenuhi," tambahnya.

 Pengelolaan proyek ini dilakukan secara swakelola oleh desa, dengan seluruh material yang disediakan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Popongan. Miftachuzzaman menekankan pentingnya swakelola dalam memastikan kualitas dan ketersediaan material.

 "Semua kegiatan pengelolaan Pembangunan Rabat Beton JUT kita swakelola sendiri, termasuk semua material dari Bumdes Desa Popongan. Kita berusaha sendiri dengan swakelola," ujarnya.

UD Bergema Bumdes Popongan 

Miftachuzzaman juga mengungkapkan harapannya agar jalan ini dapat memenuhi kebutuhan pertanian warga desa yang mayoritas adalah buruh tani. Ia berharap infrastruktur ini dapat mempermudah akses dan mendukung aktivitas pertanian.

 "Melihat warga desa yang rata-rata adalah buruh tani, tentunya kebutuhan pertanian dan kebutuhan jalan dapat terpenuhi," harapnya.

 Selain itu, Miftachuzzaman berpesan kepada warga desa untuk bersama-sama merawat jalan yang telah dibangun agar lebih awet dan tidak mudah rusak.

 "Telah dibangunnya JUT ini, monggo (silahkan), dirawat bareng-bareng agar jalan tersebut bisa lebih awet, tidak mudah rusak," tutupnya.

 Dengan rampungnya pembangunan jalan usaha tani ini, diharapkan aktivitas pertanian di Desa Popongan akan semakin lancar dan produktivitas petani meningkat.

SATYA ANDIKA, Direktur UD Bergema Bumdes Popongan 

Sementara itu Direktur UD Bergema Bumdes Desa Popongan, Satya Andika, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran proyek ini, berkat sinergi yang baik antara Bumdes dan pemerintah desa.

 "Kami bersyukur, progres UD Bergema Bumdes Desa Popongan berjalan dengan baik. Sinergi dengan jajaran pemerintah desa terjalin dengan baik, memungkinkan kami menyokong dan membantu memperlancar proses penyediaan barang sesuai kebutuhan desa," ujar Satya Andika.

 UD Bergema Bumdes Desa Popongan didirikan pada tahun 2019 dan telah berbadan hukum sejak tahun 2021. Nomor Induk Berusaha (NIB) mereka juga telah aktif sejak 2019 dengan komitmennya selalu mendukung dalam pembangunan desa.

Previous Post Next Post