Dialog Kerukunan Umat Beragama oleh Kesbangpol Purworejo |
Acara yang bertempat di Pendopo Kecamatan Kutoarjo ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan masyarakat setempat dengan tema "Peran Tokoh Agama dalam Membangun Sinergitas".
Kepala KESBANGPOL Kabupaten Purworejo, Agus Widiyanto, membuka acara dengan menyampaikan pentingnya peran tokoh agama dalam menjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang majemuk.
"Tokoh agama memiliki
pengaruh besar dalam membina umat dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
Dengan adanya dialog seperti ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang
lebih baik dan sinergitas yang kuat antar elemen masyarakat," ujar Agus
dalam sambutannya.
Dialog ini juga dihadiri oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Kutoarjo, Istiyono, yang mewakili Camat Kutoarjo. Istiyono menekankan bahwa sinergitas antar umat beragama sangat penting untuk menciptakan suasana damai dan kondusif di wilayah Kutoarjo khususnya, dan Kabupaten Purworejo pada umumnya.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini dan berharap dapat menjadi
langkah awal untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang," katanya.
Bambang Wisnu, Kabid Kesatuan Bangsa, bertindak sebagai moderator dalam diskusi yang berlangsung dengan dinamis dan penuh antusiasme dari para peserta.
R. Hery Priyantono sebagai narasumber |
Hery Priyantono menyatakan bahwa moderasi beragama adalah jalan tengah dalam sikap warga terhadap sebaran medsos yang bisa berdampak buruk dan dapat mengancam disharmonisasi umat agama di Indonesia. Sebaiknya masyarakat untuk bersikap moderat dan harus lebih efektif.
"Hati-hati berselancar di medsos, karena Jarimu menentukan masa depanmu dan nasibmu. Janganlah terhasut dan mudab terprovokasi konten-konten yang tidak bertanggung jawab," ungkap Hery.
"Kadang bersikap abstain di medsos terhadap tema-tema
konten yang berisikan soal hasutan adu domba beragama yang tidak disertai data
dan fakta yang bersumber resmi, itu
sikap bijak. Dan alihkan perhatian kita ke hal-hal yang membangun kehidupan
kita secara positif atau carilah konten-konten yang bersifat hiburan, "
ungkapnya.
Sikap abstain itu bukan berarti sikap tidak berani. Namun
sebuah sikap selektif dan waspada akan bahaya provokasi terhadap kerukunan
beragama di Indonesia.
"Sebab dengan diam dan memilih konten yang positif
bersifat edukasi, menghibur atau
informatif, itu sebuah pilihan
terbaik. Ngapain juga kita melihat atau
membaca konten yang hoax atau tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Habiskan waktu dan paket data kita, " kelakarnya.
Diikuti dari berbagai elemen masyarakat dan para tokoh agama |
Mereka berbagi pengalaman dan pandangan mengenai pentingnya menjaga kerukunan dan sinergitas di tengah perbedaan.
Dialog ini berlangsung dengan suasana yang akrab dan penuh
kebersamaan, menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang
harmonis dan damai.
Kegiatan Dialog Forum Kerukunan Umat Beragama ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain untuk mengadakan kegiatan serupa.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, terutama tokoh agama, diharapkan sinergitas yang kuat dapat terjalin dan tercipta keharmonisan yang berkelanjutan di Kabupaten Purworejo.