Kepala Dinsosdaldukkb Purworejo, Ahmat Jainudin |
Kepala Dinsosdaldukkb Purworejo, Ahmat Jainudin, dalam rapat
koordinasi (rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dilaksanakan
secara rutin setiap bulan sebagai bagian dari evaluasi kinerja.
Ahmat Jainudin menekankan pentingnya rakor bulanan ini untuk memantau perkembangan dan efektivitas program penurunan stunting.
“Kami terus
melakukan evaluasi kinerja setiap bulan untuk memastikan program yang berjalan
efektif dan tepat sasaran,” ujarnya dalam rakor yang diadakan di aula kantor
Dinsosdaldukkb, Selasa (23/07).
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Kabupaten Purworejo menunjukkan tren penurunan yang positif. Pada tahun 2022, angka stunting tercatat sebesar 21,3 persen.
Angka ini berhasil
diturunkan menjadi 20,6 persen pada tahun 2023. Pemkab Purworejo menargetkan
angka stunting turun hingga 18,7 persen pada tahun 2024.
Selain SKI, parameter lain yang digunakan adalah aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
Aplikasi ini membantu dalam mencatat dan melaporkan status gizi anak-anak balita di Kabupaten Purworejo secara akurat dan real-time.
Berdasarkan data e-PPGBM
periode Juni 2024, dari lebih dari 39.000 balita yang ada di Kabupaten
Purworejo, sebanyak 14,6 persen di antaranya mengalami stunting.
Ahmat Jainudin mengungkapkan, "Penggunaan aplikasi
e-PPGBM sangat membantu kami dalam memonitor kondisi gizi balita secara lebih
akurat dan cepat. Dengan data yang valid, kami bisa mengambil tindakan yang
tepat untuk menurunkan angka stunting di Purworejo."
Rakor ini juga dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) terkait, seperti Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan
Pertanahan (Perkimtan) Purworejo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo, Dinas
Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Dinkominfostasandi), Badan
Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang),
hingga ketua TPPS tingkat kecamatan yang terdiri dari para camat di Kabupaten
Purworejo.
Ahmat Jainudin berharap dengan rakor tersebut, kekurangan yang dialami bisa segera diidentifikasi dan diperbaiki sehingga capaian target 2024 bisa lebih baik.
"Kami berharap dengan rakor ini, kekurangan yang ada
bisa dilakukan perbaikan sehingga capaian 2024 bisa lebih baik atau turun dari
sebelumnya," harapnya.
Ahmat Jainudin menjelaskan bahwa ada dua pendekatan utama dalam penurunan stunting di Kabupaten Purworejo, yaitu program spesifik dan sensitif.
Program spesifik lebih banyak dilakukan oleh Dinkes, seperti
pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, imunisasi
lengkap bagi anak, serta pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil,
baduta, dan balita.
Pendekatan sensitif dilakukan oleh dinas terkait, seperti
memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan tepat penggunaan oleh
Dinsosdaldukkb Purworejo, DPUPR Purworejo berusaha agar keluarga berisiko
stunting tercukupi air bersihnya, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan
(DLHP) Purworejo mengkampanyekan pemenuhan protein hewani bagi balita dengan
program makan ikan (gemari).
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Purworejo sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Purworejo Achmad Kurniawan Kadir meminta agar OPD terkait bisa bergerak bersama untuk percepatan penurunan stunting.
Setelah rakor
tersebut, harapannya akan ada aksi nyata karena stunting bukan hanya
pekerjaan TPPS kabupaten saja tetapi tanggung jawab semua lini. "Stunting
merupakan masalah penting yang harus ditangani karena menyangkut masa depan
Indonesia," ujarnya.
Penurunan angka stunting di Kabupaten Purworejo tidak hanya berdampak pada kesehatan anak-anak, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi.
Anak-anak yang tumbuh dengan gizi yang baik memiliki potensi lebih besar untuk berkembang secara optimal, baik dari segi fisik maupun kognitif.
Hal ini akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan, yang pada gilirannya
akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan adanya rakor TPPS yang rutin, Pemkab Purworejo
memastikan bahwa semua program dan kebijakan yang telah dirancang dapat
berjalan sesuai rencana dan memberikan hasil yang maksimal.